Pemerintah bersama PBB mencanangkan program penghijauan hutan-hutan di Indonesia, terutama di daerah pegunungan yang mengalami kekeringan lahan.
Program REDD+ PBB.
REDD+ adalah kepanjangan dari Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, merupakan suatu mekanisme global yang bertujuan untuk memperlambat perubahan iklim dengan memberikan kompensasi kepada negara berkembang untuk melindungi hutannya.
Skema ini mulai menjadi perdebatan yang hangat sejak Papua Nugini dan Kosta Rika menjabarkan proposal pengurangan emisi deforestasi pada diskusi perubahan iklim pada tahun 2005.
Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono menyebutkan bahwa Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan, Kayu, Energi, dan REDD+ yang menyatakan bahwa hutan lestari merupakan bagian dari rencana pemerintah indonesia untuk menempatkan ekonomi indonesia pada posisi 12 terbaik secara global pada tahun 2025
Artinya, Pemerintah Repubik Indonesia saat ini sangat concern terhadap kelestarian hutan tropis indonesia, yang merupakan aset negara yang harus di lindungi guna membangun Ekonomi Indonesia dari sumberdaya Hutan Indonesia.
Pulau Jawa, merupakan sebuah pulau sudah mengalami defisit air 76 juta kiloliter per tahunnya,
pulau Jawa juga merupakan daerah yang hutannya tinggal sedikit,
sekitar 42.000 hektar hutan yang ada di pulau jawa sudah mulai gundul dan gersang.
Sebagai daerah percontohan yang juga sekaligus menjadi langkah awal, akan dilakukan di daerah Pengalengan, Jawa Barat, yang luasnya sekitar 1.200 hektar.
Seperti halnya negara Jepang yang sudah melakukan penghijauan setelah mereka kalah perang pada perang dunia kedua, setelah kalah perang hutan, hutan di Jepang begitu gundul.
Lalu Jepang melakukan proses penanaman yang cepat, baik untuk kebutuhan kayu maupun untuk penghijauan, maka Jepang mengimpor bibit pinus dari Amerika Utara dan ternyata cocok dengan iklim di Jepang sehingga program penghijauan tersebut berhasil dengan baik.
Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia untuk penghijauan kembali hutannya, agar kejadian di Jepang tidak terjadi di Indonesia.
Hal itu pun pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia agar berhati hati untuk mengambil langkah langkah, apapun penghijauan yang akan dilakukan harus betul betul diperhatikan aspek ini.
Kalau di Pulau Jawa tidak ada tindakan penghijauan kembali maka kondisi Pulau Jawa akan sangat mengerikan.
Sebuah laporan dari studi universitas di New Zealand menyebutkan bahwa Jawa pada tahun 2002 sudah defisit air sekitar 76 juta kiloliter per tahun.(@dikutip dari bebagai sumber)
Program REDD+ PBB.
REDD+ adalah kepanjangan dari Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, merupakan suatu mekanisme global yang bertujuan untuk memperlambat perubahan iklim dengan memberikan kompensasi kepada negara berkembang untuk melindungi hutannya.
Skema ini mulai menjadi perdebatan yang hangat sejak Papua Nugini dan Kosta Rika menjabarkan proposal pengurangan emisi deforestasi pada diskusi perubahan iklim pada tahun 2005.
Presiden dalam konferensi PBB tentang Program REDD+
Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono menyebutkan bahwa Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan, Kayu, Energi, dan REDD+ yang menyatakan bahwa hutan lestari merupakan bagian dari rencana pemerintah indonesia untuk menempatkan ekonomi indonesia pada posisi 12 terbaik secara global pada tahun 2025
Artinya, Pemerintah Repubik Indonesia saat ini sangat concern terhadap kelestarian hutan tropis indonesia, yang merupakan aset negara yang harus di lindungi guna membangun Ekonomi Indonesia dari sumberdaya Hutan Indonesia.
pulau Jawa juga merupakan daerah yang hutannya tinggal sedikit,
sekitar 42.000 hektar hutan yang ada di pulau jawa sudah mulai gundul dan gersang.
Sebagai daerah percontohan yang juga sekaligus menjadi langkah awal, akan dilakukan di daerah Pengalengan, Jawa Barat, yang luasnya sekitar 1.200 hektar.
Seperti halnya negara Jepang yang sudah melakukan penghijauan setelah mereka kalah perang pada perang dunia kedua, setelah kalah perang hutan, hutan di Jepang begitu gundul.
Lalu Jepang melakukan proses penanaman yang cepat, baik untuk kebutuhan kayu maupun untuk penghijauan, maka Jepang mengimpor bibit pinus dari Amerika Utara dan ternyata cocok dengan iklim di Jepang sehingga program penghijauan tersebut berhasil dengan baik.
Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia untuk penghijauan kembali hutannya, agar kejadian di Jepang tidak terjadi di Indonesia.
Hal itu pun pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia agar berhati hati untuk mengambil langkah langkah, apapun penghijauan yang akan dilakukan harus betul betul diperhatikan aspek ini.
Kalau di Pulau Jawa tidak ada tindakan penghijauan kembali maka kondisi Pulau Jawa akan sangat mengerikan.
Sebuah laporan dari studi universitas di New Zealand menyebutkan bahwa Jawa pada tahun 2002 sudah defisit air sekitar 76 juta kiloliter per tahun.(@dikutip dari bebagai sumber)
4 komentar:
Go Green untuk Indonesia yang lebih baik
terimakasih
Mau tanya soal penanam pohon yg di bayar perbatang oleh program go green ?.. apa benar adanya ?
Mau tanya soal penanam pohon yg di bayar perbatang oleh program go green ?.. apa benar adanya ?
Mau tanya soal penanam pohon yg di bayar perbatang oleh program go green ?.. apa benar adanya ?
Posting Komentar